Pewarta Foto Indonesia (PFI) Palu, Sulawesi Tengah, menggelar pameran foto digital mengenang dua tahun bencana dasyat gempa, tsunami, dan likuifaksi yang menimpa daerah tersebut pada 2018 silam.
Ketua PFI Palu Rony Sandi, di Palu, Selasa (29/9) mengatakan pameran foto hasil karya jurnalis foto sebagai tindak lanjut kegiatan serupa yang diselenggarakan pada peringatan satu tahun bencana pada 2019 lalu.
“Ini merupakan lanjutan, namun pameran kali ini berbeda. Kita tidak mengumpulkan orang di satu titik tertentu, kami memamerkan karya-karya ini lewat media sosial karena situasi yang tidak kondusif akibat dampak COVID-19,” ujar Rony.
Dia menjelaskan, pameran yang dikemas dalam tampilan digital ini akan menayangkan kembali foto-foto di momen peristiwa peristiwa itu terjadi. “Konsep ini bukan bermaksud mengulang kesedihan, tetapi membuka kembali ingatan bahwa kami pernah menjadi korban bencana alam ini, sekaligus mengingatkan kepada khalayak luas bahwa bencana dahsyat itu pernah terjadi di Sulteng”, ucap Rony.
Dia menjelaskan, dari karya-karya yang dipamerkan nanti tidak hanya sekedar memperlihatkan momentum peristiwa tersirat melalui visual, tetap hal itu sebagai isyarat lebih menguatkan mitigasi bencana, karena Sulteng salah satu daerah rawan bencana baik itu banjir, tanah longsor maupun gempa bumi dengan sesar Palu-Koro.
Pameran ini diluncurkan tanggal 29 September 2020 pukul 21.00 WITA di Instagram TV PFI Palu (@PFIPalu). Hal ini merupakan bentuk sumbangsih PFI untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana dalam meningkatkan wawasan dan kewaspadaan terhadap kebencanaan, serta meminimalisir resiko jatuhnya korban jiwa jika peristiwa serupa terjadi.
“Di penghujung kegiatan ini, pada tanggal 30 September, akan ada ruang bincang-bincang pewarta foto melalui siaran tanaril atau ‘podcast’ yang juga dapat disadur lewat akun media sosial,” pungkas Rony.