Di tengah wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda negeri ini, pekerjaan sebagai pewarta foto mengharuskan untuk melakukan peliputan langsung di lokasi yang terdampak Covid-19.
Pewarta Foto Indonesia (PFI) pusat menggelar diskusi online bertajuk “How photojournalist work during lockdown amid corona virus outbreak”. Hadir sebagai pembicara adalah fotografer harian Kompas Priyombodo, EPA Malaysia Chief Photographer, Fazry Ismail, dan Executive photojournalist The Straits Times Singapore, Kevin Lim.
Pada diskusi tersebut, kebijakan peliputan redaksi dan keselamatan pewarta foto saat meliput menjadi fokus utama diskusi.
Fazry Ismail mengatakan, selain melakukan tugas utamanya untuk memotret, foto jurnalis juga harus menjadi penyebar kabar baik kepada masyarakat yang melihat foto tersebut. “Saya punya harapan foto saya bisa memberikan pengetahuan dan edukasi untuk rakyat dengan cara yang betul”, ujar Fazry.
Ia juga menghimbau agar fotografer selalu higienis, ia menganjurkan untuk selalu menyemprotkan desinfektan ke seluruh peralatan fotografi. “Mungkin bisa mencuci tali kamera (strap) tiga hari sekali supaya tidak ada kuman”, tambah Canon EOS Ambassador Malaysia ini.
Dari Singapura, jurnalis foto koran The Straits Times, Kevin Lim memberikan saran dan masukannya pula kepada seluruh jurnalis foto yang meliput corona. Ia juga berpendapat bahwa pewarta foto bisa menjadi agen yang bisa meneruskan himbauan pemerintah. “Foto seorang jurnalis foto harus bisa memberikan pesan, penonton harus bisa disadarkan pula dengan himbauan pemerintah ‘Stay Home”, ujar Singapore Journalist of The Year 2019 ini.
Kevin juga memberikan informasi jika seluruh masyarakat Singapura diberikan bantuan oleh pemerintah setempat. “Pemerintah disini juga memberikan subsidi untuk membantu semua warga termasuk media yang terpapar Covid-19”, urai Kevin.
Dalam diskusi yang ditonton lebih dari 150 viewers itu, fotografer Harian Kompas, Priyombodo, menjabarkan bahwa fotojurnalis wajib untuk tetap melakukan peliputan, namun di satu sisi yang lain wajib pula untuk menaati seluruh protokol kesehatan. “Pekerjaan foto jurnalis adalah sebuah panggilan, apapun kondisinya kita harus tetap mengabarkan karena publik butuh sebuah kebenaran. Kita sebagai fotojurnalis bertanggung jawab untuk menyampaikan fakta di lapangan”, ujar fotografer senior ini.
Ketua PFI Pusat Reno Esnir memberikan apresiasi sekaligus himbauan kepada seluruh pewarta foto yang masih bertugas di lapangan. Ia menjelaskan bahwa pekerjaan jurnalis foto menjadi salah satu pekerjaan mulia saat wabah corona ini melanda Indonesia. “Saya angkat topi dan memberikan hormat setinggi-tingginya kepada kawan-kawan pewarta foto yang masih liputan datang langsung ke lapangan, jangan lupa juga tetap memperhatikan keselamatan karena tidak ada foto yang seharga nyawamu dan nyawa orang-orang disekitarmu”, tutup jurnalis Antara ini. (PFI)
Narahubung: Jeprima WD – 0857 7957 5494