Menyelamatkan Sahabat yang Ditinggal

Oleh: Immanuel Antonius | PFI Jakarta

Nyalak anjing bersautan menyambut kedatangan para relawan dari Bali Rumah Singgah Satwa (Bali Russ) sore itu. Di Desa Sebudi, Karangasem, Bali, hanya tampak anjing-anjing yang berkeliaran di jalan serta pekarangan rumah. Desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 erupsi Gunung Agung tersebut ditinggal mengungsi warganya.

Tanpa makanan dan air bersih, anjing-anjing di KRB 3 tetap bertahan untuk menjaga rumah majikannya. Mereka terlihat lemah. Beberapa di antaranya bahkan ada yang mati. Diduga akibat kelaparan serta keracunan abu vulkanik. 

Relawan Bali Russ seolah menjadi majikan sementara anjing-anjing tersebut. Setiap hari, para relawan membawa puluhan kilogram makanan anjing. Mereka bertaruh nyawa demi kelangsungan hidup anjing-anjing di KRB 3 Gunung Agung.

Memberi makan anjing-anjing tersebut diakui para relawan tidaklah sulit. Namun, akses jalan yang rusak serta tebalnya abu vulkanik menjadi kendala sekaligus tantangan tersendiri yang harus dilalui para relawan.

Dalam aksinya, para relawan tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk makanan. Anjing yang sakit serta yang masih kecil menjadi prioritas utama para relawan untuk dievakuasi ke kota.

Donasi untuk pakan serta obat-obatan sangat dibutuhkan para relawan. Jumlah anjing di penampungan yang jumlahnya lebih dari 150 ekor tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dan untuk anjing-anjing tersebut, mereka kini tinggal menunggu majikan baru yang siap mengadopsi dan merawat dengan sepenuh hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *